>

Friday 4 December 2015

CARA MENGGULUNG MOTOR 3 FHASE ( catatan sekolah )

MENGGULUNG MOTOR LISTRIK 3 FASA

I.BAGIAN -BAGIAN MOTOR 3 FASA

<script type="text/javascript">window.open("http://tekhniklistrikindustri.blogspot.com") 
Motor 3 fasa pada dasarnya terdiri dari Stator yaitu bagian yang diam (statis) dan Rotor yaitu bagian yang bergerak / berputar (rotasi).

II.ALAT DAN BAHAN
Peralatan yang harus disediakan sebagai acuan dalam melilit stator adalah sebagai berikut:
A. Alat :
1. Kunci pas/ring
2. Obeng
3. Tracker
4. Palu
5. AVO meter
6. Megger/insulation tester
7. Solder
8. Tacho meter
9. Sikat kawat


A. Bahan :
1. Kawat email
2. Kertas prispan/insulation paper
3. Lak/insulation laquer
4. Selongsong (slove)
5. Kertas gosok
6. Kabel NYAF
7. Pelumas/grace
8. Kuas
9. Timah/tinnol
III.TEORI PENDUKUNG
A. Bentuk kumparan:
1. Memusat/konsentris/spiral winding
2. Jerat/buhul/lap winding
3. Gelombang

A. Rumus-rumus
Ujung-ujung kumparan diberi tanda dengan huruf-huruf U,V,W,X,Y, dan Z.bila pangkal diberi tanda U maka ujungnya X, pangkal V ujungnya Y dan pangkal W ujngnya Z.
Syarat jumlah slot, perhitungan jumlah slot harus bisa dbagi 4 dan 3


C. CONTOH PERHITUNGAN
1.Stator motor 3 fasa mempuyai alur (g)12 alur , jumlah kutub (2p)=4, single layer.
Penyelesaian :
Ys = G/2p =12/4 =3
Sehingga ujung kawat di masukkan pada alur nomor 1,maka ujung lainya pada alur nomor 4.
Q =G/2p.m =12/4.3 =1
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 1.
K = G /2p =12/4=3
Tiap kutub terdiri dari 3 kumparan
KAR = 360/G =360/12 =30 radian
Jarak antar alur 30 radian
KAL =KAR .p =30 . 2=60 listrik
Kp =120/KAL =120/60 =2
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 3
Dafar lilitan : sigle layer berarti dalam satu alur hanya ada satu kumparan .
U | 1-4 I I 7-10 I X
V I 3-6 I I 9-12 I Y
W I 5-8 I I 11-2 I z
Gambar bentangan :



2. Double layer, sama seperti soal no 1 namun belitan yang digunakan adalah belitan double layer
U I 1-4 I I 7 - 4 I I 7-10 I I 1-10 I X
V I 3-6 I I 9 - 6 I I 9-12 I I 3-12 I Y
W I 5-8 I I 11-8 I I 11-2 I I 5 - 2 I z



3 .Perencanan motor 3 fase dengan jumlah alurnya 24 dan 36
Kutubnya dibuat 4 buah dengan belitan single layer.
Penyelesaian :
A. Untuk stator dengan 24 alur
Ys = G/2p =24/4 =6
Langkah belitan adalah 1 -7
Q =G/2p.m =24/4.3 =2
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 2.
K = G /2p =24/4=6
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan
KAR = 360/G =360/24 =15 radian
Jarak antar alur 15 radian
KAL =KAR .p =15. 2=30 listrik
Kp =120/KAL =120/30 =4
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 5
Dafar belitannya sebagai berikut.
U I 1-7 I I 13-19 I X
I 2-8 I I 14-20 I

V I 5-11 I I 17-23 I Y
I 6-12 I I 18-24 I
W I 9-15 I I 21-3 I z
I 10-16I I 22-4 I
Gambar bentangan :





Penyelesaian :
B. Untuk stator dengan 36 alur
Ys = G/2p =36/4 =9
Langkah belitan adalah 1 -10
Q =G/2p.m =36/4.3 =3
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 3.
K = G /2p =36/4=9
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan
KAR = 360/G =360/36 =10 radian
Jarak antar alur 15 radian
KAL =KAR .p =10. 2=20 listrik
Kp =120/KAL =120/20 =6
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 7
Dafar belitannya sebagai berikut.
U I 1-10 I I 19-28 I X
I 2-11 I I 20-29 I
I 3-12 I I 21-30 I
V I 7-16 I I 25-34 I Y
I 8-17 I I 26-35 I
I 9-18 I I 27-36 I
W I 13-22I I 31-4 I z
I 14-23I I 32-5 I
I 15-24I I 33-6 I
Gambar bentangan :

Motor dengan kecapatan ganda
Motor dengan kecepatan ganda atau dua kecepaan ini bisa dibangun dengan dua cara, pertama memang belitan motor tersebut ada dua, misalnya satu belitan dengan kecepatan 3000 rpm, dan pada stator yang sama dibelitkan belitan kedua dengan kecepatan 1000 rpm, hal demikian tentu saja keterampilan yang sudah diperoleh sudah mencakupi, adapun cara kedua yaitu belitan Dahlander.
Belitan jenis ini tidak menggunakan rumus – rumus karena hanya mengembangkan system penyambungan belitan, berikut ini diberikan contoh – contoh belitan dahlander :
a. untuk motor dengan 24 alur

b. untuk motor dengan 36 alur


CARA PASANG INVERTER LS IG5A

Spesifikasi jenis inverter ini sebagai berikut :
1. Input 
    200-230 V, 3 phase, 9.9 A, 50/60 Hz
2. Output
    0 - input V, 8 A, 3 kVA, 3 phase, 0.1 - 400 Hz

Seebelum memulai wiring ada beberapa point penting yang harus diperhatikan yaitu:

  1. Berapa Kw motor
  2. Berapa phole motor
  3. Menggunakan drive mode inverter seperti apa
  4. Aplikasi di lapangan.
  5. Base frequency motor 
  6. Berapa Voltase yang digunakan
Untuk mengetahui hal-hal di atas, maka lihat name plate yang tertempel pada bodi motor. Ini contohnya.. 

Nameplate Motor 3 phase
Selanjutnya, baca manual book dari inverter tersebut. Mengapa begitu, sudah tidak asing bagi setiap engineer kalau ingin bermain-main dengan hardware seperti inverter, plc, touch screen dan lain sebagainya wajib baca manual book agar benar-benar mengetahui hardware tersebut secara pasti baik dari cara wiring, parameter kontrol dan cara menggunakan fungsi-fungsi khusus yang ada di hardware tersebut.

Kami melakukan 4 percobaan yaitu mode keypad, mode potensiometer, multistep terminal, dan forward reverse terminal. Kalau menjelaskan 4 praktikum di atas pasti akan panjang lebar, so berikut ada beberapa gambarnya.






Berikut ini hasil jepretan saya..

VFD (Variable Frequency Drive) tipe iG5A dengan no. seri SV015iG5A-2

Bagian-bagian terminal inverter

Terminal Wiring SV-iG5A

Terminal untuk kabel power supply dan motor

Wiring kabel power supply dan motor
Nameplate inverter
Wiring potensiometer untuk mode inverter menggunakan potensiometer
Cara wiring potensiometer ke terminal inverter yang tercantum dalam manual book inverter tersebut
Wiring kabel potensiometer ke terminal inverter
Pelajarilah manual books dengan seksama jangan sampai salah setting yang akan mengakibatkan kerusakan pada hardware/software inverter ataupun motornya.
terimakasih telah berkunjung digubuk kecil saya.

CARA KERJA INVERTER MOTOR


Inverter Variable Speed Drive
Inverter Variable Speed Drive
Motor induksi merupakan salah satu peralatan yang banyak digunakan di Industri untuk keperluan penggerak berbagai proses yang ada di industri diantaranya adalah : Pompa, Kompresor, Fun, Blower, Konveyor, dan penggerak proses produksi lainnya.Hal ini disebabkan karena motor induksi memiliki banyak keunggulan dibanding motor sinkron atau motor DC yaitu konstruksi sederhana, tahan lama, perawatan mudah dan efisiensinya tinggi. Dibalik keunggulannya terdapat juga kelemahan yaitu dalam hal pengaturan kecepatan dan torsi awal yang rendah. Untuk mengatasi permasalahan ini dapat digunakan Sistem kontrol dengan mengatur Tegangan input dan Frekuensinya untuk mendapatkan pengaturan kecepatan dan torsi sesuai dengan kebutuhan proses produksi di Industri. Tutorial ini akan membahas sedikit topik tentang pengaturan kecepatan dan motor induksi dengan Inverter (Variable Frequensi Drive)…
Parameter yang dibutuhkan dari motor induksi adalah pengaturan kecepatan dan torsi motor. Untuk itu dibutuhkan pengaturan yang fleksibel dengan cara mengubah frekuensi inputannya dari 50 Hz (Standar PLN) menjadi frekuensi yang diinginkan agar motor dapat berputar pada kecepatan yang diinginkan.
Sumber Listrik dari PLN ataupun pembangkit sendiri mempunyai frekuensi yang konstan,  dengan standar 50 Hz. Nah bagaimana cara merubah frekuensi 50 Hz menjadi lebih kecil atau lebih besar?. Salah satu langkah yang bisa ditempuh yaitu dengan mengubah sumber AC menjadi DC dahulu. Untuk itu dibutuhkan Rangkaian Rectifier (Penyearah) atau Converter (Penyearah Terkendali). Pada umumnya digunakan konverter (penyearah terkendali) untuk mendapatkan Sumber DC dari listrik AC. (Untuk materi lengkap Penyearah Terkendali dapat melihat meteri Elektronika Daya).
Setelah listrik AC diubah jadi sumber DC maka perlu dilakukan perataan bentuk gelombang DC yang masih mengandung ripple (riak) AC. Caranya dengan menambahkan DC Link atau semacam regulator. Hal ini berfungsi untuk meratakan bentuk gelombang DC agar berbentuk lurus dan stabil tidak terjadi naik turun (riak).
Setelah didapatkan listrik DC yang murni, langkah berikutnya adalah mengubah Listrik DC menjadi listrik AC dengan rangkaian inverter. Inverter sebenarnya berisi rangkaian fip flop yang melakukan pensaklaran secara bergantian terhadap listrik DC sehingga menghasilkan listrik AC. Bentuk gelombang yang dihasilkan dengan rangkaian inverter bisa gelombang kotak atau gelombang sinus. Untuk menghasilkan Listrik AC dari Output rangkaian inverter dengan gelombang sinus diperlukan rangkaian PWM (Pulse Width Modulator). Rangkaian ini yang akan mencacah listrik DC menjadi listrik AC dengan bentuk gelombang mendekati sinus.
Kenapa harus gelombang sinus? Listrik AC dengan gelombang non sinus sebenarnya bisa digunakan untuk sumber peralatan listrik seperti lampu, pemanas dan peralatan lainnya. Tetapi untuk motor listrik, gelombang AC non sinus akan mempengaruhi kualitas dayanya dan berefek pada panas yang ditimbulkan sehingga menyebabkan peralatan cepat panas dan rusak.
Dengan menggunakan inverter, maka akan banyak diperoleh keuntungan secara teknis bila dibandingkan dengan cara lain. Beberapa keuntungan tersebut antara lain: mempunyai jangkauan kecepatan yang lebih lebar, mempunyai beberapa pola untuk hubungan tegangan dan frekuensi, mempunyai fasilitas penunjukan meter, mempunyai lereng akselerasi dan deselerasi yang dapat diatur secara independen, kompak, serta sistem lebih aman.
Di pasaran terdapat banyak produk Inverter (VSD atau VFD) diantaranta adalah
  • Toshiba
  • Altivar
  • Hitachi
  • LG
  • Omron
  • Yaskawa
  • Siemen
  • Mitsubishi
  • Fuji
  • ABB
  • Dll

Thursday 3 December 2015

MENGENAL MOTOR DC

Motor DC

Tuesday, October 21st, 2014 - Komponen Aktuator
Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan DC. Motor DC atau motor arus searah sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung dan tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.

Motor DC

Motor DC

Komponen Utama Motor DC

Gambar diatas memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama :

1. Kutub medan magnet

Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan kumparan motor DC yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan.

2. Kumparan motor DC

Bila arus masuk menuju kumparan motor DC, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. kumparan motor DC yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, kumparan motor DC berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan kumparan motor DC.

3. Commutator Motor DC

Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam kumparan motor DC. Commutator juga membantu dalam transmisi arus antara kumparan motor DC dan sumber daya.

Kelebihan Motor DC

Keuntungan utama motor DC adalah dalam hal pengendalian kecepatan motor DC tersebut, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur :
  • Tegangan kumparan motor DC – meningkatkan tegangan kumparan motor DC akan meningkatkan kecepatan
  • Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah hingga sedang seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya.
Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC. Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan kumparan motor DC ditunjukkan dalam persamaan berikut :
Gaya elektromagnetik :      E = K Φ N
Torque :                                 T = K Φ Ia
Dimana:
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal kumparan motor DC (volt)
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torque electromagnetik
Ia = arus kumparan motor DC
K = konstanta persamaan

Jenis-Jenis Motor DC

1. Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited

Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah / separately excited.

2. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited: motor shunt

Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti diperlihatkan dalam gambar dibawah. Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus kumparan motor DC.
Karakteristik Motor DC ShuntKarakteristik Motor DC Shunt
Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):
  • Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar diatas dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
  • Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan kumparan motor DC (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).

3. Motor DC daya sendiri: motor seri

Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti ditunjukkan dalam gambar dibawah. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus kumparan motor DC. Berikut tentang kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd, 2002) :
  • Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
  • Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist seperti pada gambar berikut.
Karakteristik Motor DC SeriKarakteristik Motor DC Seri

4. Motor DC Kompon/Gabungan

Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar dibawah. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).
Karakteristik Motor DC Kompon-Gabungan

MENGENAL MOTOR CAPASITOR

Memenuhi janji saya pada artikel sebelumnya sekarang saya akan coba mengulas tentang apa itu motor capasitor.
Pada artikel sebelumnya saya sudah mengulas tentang prinsip kerja sebuah motor 1 fhase ( single fhase ) dimana motor listrik 1 fhase dibagi 3 yaitu
1.Motor Capasitor
2.Motor shaded pole
3.Motor Universal
Nah disela jam istirahat kali ini saya akan bahas poin yang no 1 yaitu motor capasitor.

   Motor capasitor umumnya sering kita temukan pada peralatan rumah tangga seperti  pompa air,AC,kipas angin dll karena motor ini berdaya rendah dan bekerja pada tengan 220 VAC standar tegangan rumahan PLN.Motor Capasitor hampir mirip dengan motor- motor lainnya hanya yang membedakannaya ialah ada tambahan sebuah capasitor pada body motornya.Capasitor ini berfungsi untuk mempertinggi kopel awal dan mengurangi arus start pada motor capasitor dan juga mempertajam geseran fhase antara kumparan inti dan kumparan bantu.Lihat gambar ini adalah contoh wiring motor capasitor

Ada beberapa jenis capasitor yang digunakan pada motor capasitor yaitu :
a.Capasitor Kertas ( paper capasitor )
b.Capasitor Minyak ( oil capasitor )
c.Capasitor Electrolit ( electrolytic capasitor )
   Umumnya kapasitas capasitor yang digunakan pada sebuah motor capasitor ialah 6-150Mikro Farad.
Dilihat dari jenis capasitor yang digunakan motor capasitor dibagi menjadi 3 yaitu :
1.Motor Capasitor start ( starting capasitor motor )
2.Motor Capasitor tetap/running ( permanent capasitor motor )
3.Motor Capasitor start/running ( start/running capasitor motor )
  cara membalik/mengubah putaran pada motor capasitor adalah cukup membalik conection pada kumparan/belitan bantunya saja biar lebih jelas perhatikan gambar dibawah ini


  Berhubung bel sudah berbunyi mungkin itulah sedikit ulasan mengenai motor capasitor Insya Allah besok saya akan ulas kembali poin 2 dan 3 yaitu motor shaded pole dan motor universal.
Makin banyak baca makin banyak ilmu  tekkhnik listrik industri

Mengenal Motor UNIVERSAL

  Artikel ini saya tulis melanjutkan pembahasan sebelumnya pada motor single phase yang terbagi menjadi 3 yaitu:
1.Motor Capasitor
2.Motor Shaded Pole
3.Motor Universal
  Dan kali ini saya akan sedikit mmbahas tentang poin yang ke3 yaitu motor Universal.

   Motor universal banyak digunakan pada peralatan listrik dengan ukuran kecil dan sedang, seperti Vacuum Cleaner, bor tangan, mixer dan sejenisnya. Aplikasi motor universal untuk mesin jahit, untuk mengatur kecepatan dihubungkan dengan tahanan geser dalam bentuk pedal yang ditekan dan dilepaskan.  Seperti halnya motor-motor lain pada motor Universal memiliki dua bagian inti yaitu:
a.STATOR
    Stator adalah bagian yang diam tempat dimana kumparan diletakkan pada umumnya pada motor univesrsal memiliki 2 kutub kumparan.
b.ROTOR
   Rotor adalah bagian yang berputar letaknya ada diantara stator.Pada motor universal bagian rotor sedikit berbeda dengan motor lain dimana pada rotor motor universal  terdiri dari 2 bagian yaitu jangkar dan komutator,Jangkar adalah tempat dibelitkannya kumparan yang ujung-ujungnya diletakkan pada komutator sesuai langkah belitan kumparan dan pada komutator ini diletakkan sikat karbon yang berfungsi mengalirkan arus dari sumber luar kedalam jangkar motor. perhatikan gambar dibawah ini!
KONSTRUKSI
    Motor jenis ini didesain dengan stator berupa lempengan besi yang dilaminasi, medan magnetis statis dan armatur. Belitan armatur dan belitan medan dirangkai secara seri melalui dua sikat arang, sehingga dihasilkan arah arus medan dan arus armatur yang sama meskipun motor disuplai dengan arus AC. Torka yang dihasilkan dari motor jenis ini berupa pulsa yang dihasilkan setiap setengah siklus ketika arus berubah arah melewati komutator.Kalau dilihat dari fisiknya hampir mirip dengan motor-motor DC. 

PRINSIP KERJA
     Prinsip kerja motor universal mudah dimengerti dibandingkan dengan prinsip kerja motor DC.      Berdasarkan persamaan torsi :
T= k Ia f
dengan :
T = momen kopel (Nm)
k = angka konstanta pembanding
Ia = arus jangkar (ampere)
f = fliks magnet (kg/A.s2 atau tesla)
Bila motor dihubungkan dengan sumber tegangan AC, pada saat ½ periode positif motor berputar berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Pada ½ periode negatif , dan menurut “hukum tangan kiri” dinyatakan: apabila tangan kiri terbuka diletakkan diantara kutub U dan S, maka garis-garis gaya yang keluar dari kutub utara menembus telapak tangan kiri dan arus didalam kawat mengalir searah dengan arah keempat jari, sehingga kawat tersebut akan mendapat gaya yang arahnya sesuai dengan ibu jari.

KELEBIHAN/KEUNTUNGAN MOTOR UNIVERSAL
Dibandingkan dengan jenis motor ac fase tunggal lainnya, motor universal memiliki beberapa keuntungan:
Untuk berat tertentu, universal motor menghasilkan tenaga yang lebih besar dari jenis lainnya.Motor universal menghasilkan Starting torsi yang besar tanpa arus yang berlebihan.Ketika beban torsi meningkat, motor universal melambat. Oleh karena itu, daya dihasilkan relatif konstan, dan besarnya arus masih dalam batas wajar. Dengan demikian, universal motor ini lebih cocok untuk beban yang menuntut berbagai torsi dengan range yang lebar, seperti bor dan mixer makanan.Universal motor dapat dirancang untuk beroperasi pada kecepatan yang sangat tinggi, sedangkan jenis motor ac terbatas pada 3600 rpm, dengan asumsi 60-Hz source. 

KELEMAHAN MOTOR UNIVERSAL
   Itulah sedikit pembahasan yang bisa saya uraikan mengenai MOTOR UNIVERSAL untuk lebih dalam lagi mengenal tekhnik listrik industri silahkan anda isi kolom komentar biar kita bisa saling share tentang ilmu kelistrikan  tekhnik listrik industri



 

Wednesday 2 December 2015

Ukuran Kabel VS Ampere Standar PLN

   NO        DAYA         MCB          KABEL          KABEL SIZE  
            VA              A             TYPE                   mm²  
    1           450        2A        NYY / NYM      3×   2.5 mm²   
    2           900        4A        NYY / NYM      3×   2.5 mm²   
    3          1300         6A        NYY / NYM      3×     4 mm²   
    4          2200        10A        NYY / NYM      3×     4 mm²   
    5          3500        16A        NYY / NYM      3×     4 mm²   
    6          4400        20A        NYY / NYM      3×     4 mm²   
    7          5500        25A        NYY / NYM      3×     4 mm²   
    8          7700        35A        NYY / NYM      3×     6 mm²   
    9         11000        50A        NYY / NYM      3×     6 mm²   
                           
   10          6600       3×  10      NYY / NYFGbY      4×     4 mm²   
   11         10600       3×  16      NYY / NYFGbY      4×     6 mm²   
   12         13200       3×  20      NYY / NYFGbY      4×    10 mm²   
   13         16500       3×  25      NYY / NYFGbY      4×    10 mm²   
   14         23000       3×  35      NYY / NYFGbY      4×    16 mm²   
   15         33000       3×  50      NYY / NYFGbY      4×    16 mm²   
   16         41500       3×  63      NYY / NYFGbY      4×    25 mm²   
   17         53000       3×  82      NYY / NYFGbY      4×    35 mm²   
   18         66000       3× 100      NYY / NYFGbY      4×    50 mm²   
   19         82500       3× 125      NYY / NYFGbY      4×    50 mm²   
   20        105000      3× 160      NYY / NYFGbY      4×    70 mm²   
   21        131000      3× 200      NYY / NYFGbY      4×    95 mm²   
   22        171000      3× 250      NYY / NYFGbY      4×   120 mm²   
   23        197000      3× 300      NYY / NYFGbY      4×   150 mm²   
   24        329000      3× 500      NYY / NYFGbY      4×   240 mm²   
   25        414000      3× 630      NYY / NYFGbY      4×   300 mm²